Forktail Rainbowfish (Pseudomugil furcatus) merupakan ikan golongan rainbowfish berukuran mungil dengan habitat asli di perairan dataran rendah Papua Nugini. Habitat asli ditemukan pada sungai antara Dyke ackland dan Collingwood Bays termasuk sungai Peria yakni anak sungai Kwagira (Papua nugini sebelah timur) dan sungai lembah Musa, Safia Papua nugini. Umumnya, habitatnya berupa sungai hutan hujan tropis yang bersih, berarus cukup deras dan memiliki vegetasi air yang melimpah. Kondisi air yang dilaporkan di habitat aslinya adalah mempunyai suhu 24-28,50C, pH 7-8 dan kesadahan 90-180 ppm. Ikan yang juga dikenal dengan yellow Froktail ini terdaftar dalam IUCN Red List of Threatened Species dengan status “resiko rendah: kurang perhatian”.
Froktail ranbowfish mendapatkan namanya dari bentuk ekornya yang bercabang menyerupai fork (garpu /garpu tala). Tubuh ikan dewasa mungil hanya sekitar 5-6 cm. Ikan mempunyai dua sirip dada yang dipisahkan oleh celah kecil. Sirip dada yang pertama lebih kecil dibanding sirip dada kedua. Warna tubuh ikan berwarna kuning kehijauan baik jantan maupun betina. Pada ikan jantan mempunyai sirip punggung dan anal berwarna transparan dengan garis tepian tipis berwarna kuning. Ikan memiliki sisik tubuh berwarna sedikit gelap pada bagian tepi. Mata ikan berwarna biru sehingga sering juga disebut dengan Froktail Blue eye.
Untuk membedakan antara ikan jantan dan betina cukup mudah yakni ikan jantan akan mempunyai warna yang lebih mencolok dan sirip punggung yang lebih panjang. Secara fisik, ikan ini mirip dengan spesies Popondentta rainbowfish (Pseudomugil conniea), yang membedakan adalah tidak adanya garis hitam pada sirip punggung dan anal serta tepian sirip yang berwarna kuning bahkan putih. Ikan ini dulu dikenal dengan Popondentta furcatus, dimana nama diperoleh dari nama daerah tempat ikan ditemukan di Papua Nugini, namun nama tersebut ditinggalkan karena ikan kembali dimasukkan ke dalam genus pseudomugil yang berarti mata biru pada tahun 1989. Ikan mungil ini mampu bertahan hidup sampai usia tiga tahun.
Froktail rainbowfish sangat cocok bila ditempatkan dalam aquascape karena bentuk dan warna ikan yang eksotik. Ukuran tangki minimal yang digunakan untuk pemeliharaan adalah 45cm x 30cm x 30 cm atau sekitar 40 liter air. Ikan ini adalah jenis pendamai dan mudah dipelihara. Ukurannya yang kecil membuat dia cocok dikombinasikan dengan ikan pendamai lain yang berukuran sama, seperti danio, live barrier dan kelompok tetra.
Froktail Rainbowfish lebih baik jika dipelihara dalam kelompok umumnya
ikan kecil lainnya dengan jumlah minimal enam ekor. Set up tangki
dengan design yang menyerupai habitat asli yakni berarus cukup deras dan
banyak tanaman untuk bersembunyi akan membuat ikan lebih nyaman. Tangki
harus dijaga terus kebersihannya dengan mengganti air setiap minggu dan
sistem filtrasi yang terus dikontrol. Jenis rainbowfish ini termasuk
spesies yang mudah terkena penyakit “oodinium”, karantina segera jika
ikan menunjukkan gejalan atau sudah terinfeksi penyakit ini.
Froktail Rainbowfish bersifat omnivora. Jenis makanan yang sesuai seperti pakan pellet atau granul kecil. Untuk meningkatkan kualitas ikan, maka perlu diberi makanan seperti brine shrimpe, daphnia dan larva serangga baik hidup, beku maupun kering. Variasi jenis makanan sangat diperlukan ikan untuk menjaga kesehatan ikan.
Breeding froktail ranbowfish dapat dilakukan baik dalam pasangan maupun dalam kelompok, namun kelompok lebih dianjurkan. Ikan ini umumnya akan mencapai dewasa dan siap untuk dipijahkan pada usia 3-4 bulan. Tangki yang digunakan untuk memijah harus dilengkapi dengan java moss , substrat gelap dan arus air yang cukup untuk membuat ikan merasa nyaman untuk bertelur. Pemberian java moss bertujuan sebagai tempat ikan untuk meletakkan telur. Beberapa sumber menganjurkan untuk memberikan satu sendok teh garam tiap gallon air agar ikan cepat bertelur.
Sebelum proses breeding, biasanya ikan jantan akan menunjukkan perilaku unik yaitu akan berenang dengan sirip dada, anal dan punggung dalam posisi tegak lurus. Kemudian ikan jantan akan menjadi sedikit agresif terhadap betina, namun jika jantan terlalu aggresif maka segera pisahkan dengan ikan betina karena kemungkinan tidak cocok dan akan menyakiti ikan betina jika tetap dikumpulkan. Proses bertelur akan berlangsung sepanjang hari dengan dengan jumlah yang tidak banyak yakni sekitar 5-10 butir tiap 24 jam.
Untuk memperoleh hasil optimal maka pisahkan telur tiap pagi ke tangki lain. Telur bersifat lengket dan menempel di moss. Telur akan menetas setelah 10-15 hari dan jika ada telur yang berjamur harus segera dipisahkan. Anakan ikan yang telah menetas dapat dipisahkan ke tangki berukuran kecil dengan kondisi air yang sama dengan tangki induk. Sistem filtrasi yang terlalu besar kemungkinan akan membahayakan anakan ikan. Anakan ikan dapat diberi makan infusoria atau pakan cair pada minggu pertama sampai mereka cukup besar untuk menerima brine shrimpe naupli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar